Rabu, 15 Juli 2020

Untuk Kamu yang Membaca Tulisan Ini


Baru saja ada yang mengirim pesan padaku,

'Apakah pantas diri ini menjadi seorang yang dihargai orang lain'

'Apakah saya pantas kuliah di PTN?'

Aku tak lantas menjawab. 

Bukan tak peduli, tapi aku ingin memberinya hal lebih, tidak hanya sekedar jawaban.

'Apa saya pantas dihargai?'

Tunggu, penghargaan seperti apa yang ingin kamu peroleh? 

Apa yang telah kamu lakukan hingga kau meminta pengakuan? 

Apa kau merasa orang-orang seolah tak melihatmu?

Seperti apa 'dihargai' yang kau maksud ?

Dan terpenting, apa ada hal fatal hingga kau begitu menjatuhkan dirimu sendiri, bertanya pada dirimu, 'apa pantas saya dihargai?'

Terkadang kita memang butuh pengakuan orang lain, kita ingin seseorang menunjukkan rasa tidak enak hati, rasa sungkan, dan tak semena-mena. 

Yang ingin aku tanyakan sekarang, sudahkah kau menghargai dirimu sendiri?

Ayolahh, ini seperti permainan sederhana.

Kau akan dihargai orang lain kalau kau menghargai dirimu sendiri. Lalu, kau dapat naik level dengan menghargai orang lain.

Ah kau hanya bisa menulis, apa kau bisa melakukan semudah itu?

Terimakasih, komentarmu benar. Aku tidak bilang ini permainan mudah, ini sederhana. 

Berikanlah yang menjadi hak dirimu, ia pantas dihargai. Atas semua kerja keras, lelah, pengorbanan yang terkadang egomu terlalu memaksa untuk mampu. Tunaikanlah kewajibanmu pada jiwamu yang mungkin sedikit 'kotor' karena kita terlalu sering menghakimi, mencari sisi buruk hingga lupa ada hal istimewa, meski setitik. Allah selalu menunggu kita untuk kembali.

Hargai diri sendiri selagi ia masih bersedia untuk bekerja sama. Kita tidak mau bukan terdahului oleh sakit atau depresi?

Kau tidak perlu merogoh kantung untuk menghargainya. Sesekali, ucapkan terimakasih pada dirimu telah berjuang sejauh ini, membeli yakult atau ice cream ku pikir ide bagus. 

Jangan lupa self-appreciation.

Atau mungkin kau bisa me time sejenak. 

Sepertiku, aku suka berdiam lama di dalam kamar, hanya untuk menghibur bahwa dunia yang semakin gila ini masih layak untuk aku tempati. Atau sekedar memejamkan mata, meski kadang banyak insecure lalu menangis tapi aku akan lega setelahnya.

Sekarang kau telah naik ke level selanjutnya.

Kau masih ingin dihargai?

Hargailah yang seharusnya engkau hargai. Kita tidak hidup sendiri, setiap detik, menit, jam, hari adalah milik bersama. Jangan menyakiti meskipun seseorang menyakitimu, mungkin dia tidak sengaja. 

Bagaimana kita dapat menghargai orang lain? 

Langkah kecil saat kau membuka beranda instagram, scroll twitter, lihat konten youtube, atau karya orang lain yang sesekali kau akses. Jangan sesekali jarimu mengotori kolom komentarnya. Kita tidak pernah tau berapa banyak dia take untuk satu menit video, berapa jam ia menatap layar laptop, berapa kali ia ketik hapus caption, dan berapa banyak orang yang ia tanya, apakah ini pantas untuk diupload?

Apa susah untuk melihat suatu karya lalu mengapresiasinya

Sama aja bohong dong? 

Aku tidak memintamu untuk berbohong, aku memintamu untuk menghargai. Kalaupun kau tak suka, tak perlu melihat, kalau ada yang salah bukankah bisa via pribadi, kalau tidak sempat, sampaikan kritik dengan sopan. Kita tau bukan, dipermalukan itu menyakitkan?

Itu hanya hal sepele atas penghargaan yang bisa kau berikan pada orang lain. Setelahnya, kau mengharapkan apa? Feedback?

Tugasmu hanya memperbaiki dirimu sendiri

Kita masih percaya bukan, apa yang kita tanam adalah apa yang akan kita tuai ? Ingat masa panen itu lama kawan, tapi bukan berarti kau akan merugi.

Ah capek juga yaaaa.

Aku telah memberimu satu hadiah, mungkin tidak berharga, tapi cuma ini yang bisa aku lakukan, sahabatku.

Kau resah, apa saya bisa masuk PTN?

Bukankah dirimu telah berusaha, entah sebulan, dua bulan, atau bahkan setahun? 

Bukankah kita tidak berkuasa untuk menentukan, tetapi kita punya Allah yang akan mengabulkan?

Setiap doa yang kita langitkan dalam setiap sujud adalah pengakuan. Hanya Dia yang mengetahui jalan terbaik untuk dirimu.

Ah lu sih enak udah dapet PTN, jalur SNMPTN lagi!

Rezeki orang itu berbeda

Jalan hidup setiap orang itu berbeda

Kekuatan orang untuk bertahan itu berbeda


Ku beritau, aku kagum pada orang-orang yang mau dan mampu berjuang hingga sejauh ini. Aku tak merasakan memang, tapi aku melihat, sesekali aku berfikir, ku rasa aku tidak akan sekuat dirimu.

Kau harus berbangga atas setiap proses panjang melebihi yang lain, kau harus berbangga atas setiap pengorbanan dan doa yang kau panjatkan lebih dari yang lain, karena Allah tau engkau lebih kuat dari siapapun yang kau anggap beruntung.

Ini bukan tentang hasil yang akan kau peroleh

Ini adalah setiap proses yang kau lalui

Jalan sukses setiap orang itu berbeda

Yang sama adalah, setiap orang berhak untuk sukses



Untuk kamu yang membaca tulisan ini
Terimakasih telah menjalani setiap proses dengan pengorbanan dan perjuangan
Terimakasih telah bertahan dan mempercayai bahwa semua akan baik-baik saja
Terimakasih telah mengajariku untuk menjadi bermanfaat
Aku sangat bangga padamu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dibalik Kata 'Insecure', Aku...

Istilah yang akhir-akhir ini memenuhi timeline, hampir selalu ada setiap mengakses sosial media.  Menjadi caption  wajib milenial unt...